Jumat, 28 Mei 2010

RANCANGAN PERALAYARAN

1.A.1 PARALEL INDEKS :Suatu metode yang digunakan mengececheck secara terus menerus pergerakan kapal yang mengikuti track/lintasan yang telah direncanakan oleh Navigator .
2.TRANSIT : Bagian dan jarak terhadap benda yang dikenal . Agar akurat dlm penggunaan LEADING LINE , jarak kapal ke benda terdekat lebih dari 3 X jarak antara 2 buah benda yg digunakan .
3.MARGIN OF SAFETY : Batas daerah aman / garis lurus diluar NO GO AREA dan merupakan SPACE jika kapal terlambat untuk merubah haluan .
4. NO GO AREA : Daerah yang tidak boleh didatangi berkaitan dg kedalaman atau bahaya Navigasi yg ada .SPACE jika kapal terlambat merubah haluan .
5.DISTANCE OF DANGER :Jarak aman terhadap suatu bahaya Navigasi yg tergantung pada
- Sarat kapal
- Keadaan lalu lintas perairan tsb
- Keadaan cuaca , angin , kabut dsb .
- Jarak aman yg dianjurkan min 1.5 mil
- Keadaan arus dan pasang surutnya .
B. LATAR BELAKANG YANG HARUS DIPELAJARI DALAM "PASSAGE PLANING ".
- Untuk memperkecil kesalahan dalam bernavigasi .
- Dg jadwal pelayaran yg cepat , maka kebutuhana perencanaan pelayaran menjadi hal yang sangat penting .
- Mengumpulkan sebanyak-banyaknya referensi mengenai data-data yang diperlukan dalam suatu pelayaran ( Informasi yg Up To Date ) yg tidak terpublikasikan guna menghindarihal yang tidak diinginkan .
2.A PENYEBAB PASANG SURUT adalah :
- Adanya gaya tarik Grafitasi Bulan thd Bumi
- Adanya pengaruh angin dan arus
- Adanya pengaruh pergeseran / pergerakan pada dasar bumi
B.1. TIDAL STEAM : Daftar arus pasang surut deg ukuran kecepatn arus dalam mil / jam
2. HIGHT WATER : Keadaan dimana pada suatu perairan mengalami penambahan permukaan air dari permukaan normal yang mana disebut dengan air pasang .
3. SLACK WATER : Disebut juga dengan air tenang , dimana saat air berubah dari pasang - kesurut ( selang waktu ) begitu pula sebaliknya .
4. NEAP TIDE : Keadaan air pada saat surut ter rendah .
5. SPRING TIDE : keadaan air pada saat pasang tertinggi 3.A OCEAN PASSAGE FOR THE WORLD : Buku yang berisi mengenai data-data / keterangan yang bersangkutan dengan peta yang menggambarkan angin arus yang tercatat dalam buku KEPANDUAN BAHARI .
B NAVIGATIONAL WARNING : Informasi yang berisi perubahan alat-alat bantu navigasi (Bouy,Landmark,Beacon dsb )
C SAILLING DIRECTION : Buku yang berisi data / informasi pelabuhan yang menyangkut fasilitas dan keadaan yang dimiliki oleh sebuah pelabuhan diseluruh dunia .
4.A " GEJALA SQUAT " : - SQUAT terjadi karena adanya perbedaan antara kecepatan air didekat lambung kapal pada saat kapal bergerak sehingga menimbulkan tekanan disekitar kapal yang menyebabkan kapal akan lebih tenggelam .
- Yang harus diperhatikan oleh Nakhoda / Mualim Jaga adalah kedalaman perairan tsb agar kapal tidak kandas / menyentuh dasar perairan sehingga kapal mengalami kerusakan dibagian lunasnya .
B Rumus menghitung besarnya SQUAT diPerairan Sempit : SQUAT max = 2 x Cb x _V_ meter 100
Rumus menghitung besarnya SQUAT di perairan lebar SQUAT max = Cb x _V_ meter
100
5.A YANG DI MAKSUD DENGAN BAHAYA TERPENCIL DALAM IALA ADALAH :

B 5 TANDA YANG DIPAKAI SECARA GABUNGAN :

6. 4 TAHAPAN DALAM MEMBUAT PASSAGE PLANING :
- PENILAIAN ( APPRASIAL ) : Nakhoda berkonsultasi dg para Mualim dalam hal memutuskan route mana yang akan dilalui dg mempertimbangkan semua informasi yang berhubungan dg route yang akan dilayari .
- PERENCANAAN ( PLANING ) : Perwira Navigasi menarik garis haluan yang akan dilalui dipeta yang telah dipersiapkan sesuai dg routenya , dan memberikan catatan yang detail dari rencana yang telah disetujui dari BERTH TO BERTH , termasuk persiapan berlayar dengan pandu .
- PELAKSANAAN ( EXECUTIO ) : Pada saat akan bertolak harus mempertimbangkan kondisi penerangan , keadaan arus ( pasang surut ) agar Nakhoda dapat mengatur kecepatan atau memodifikasi haluan kapal agar kapal dapat berlayar dengan menyenagkan .
- PENGAWASAN ( MONITORING ) : Pada tahapan ini dapat dilakukan oleh Perwira Jaga untuk mengecek pada tiap tahapan tugasnya dan wajib memanggil Nakhoda bila dalam pelaksanaan tugasnya terdapat keragu-raguan atau dalam keadaan darurat dapat segera mengambil tindakan penyelamatan .
7.A. TUJUAN PEMBUATAN RANCANGAN PELAYARAN : Untuk mempersiapkan pelayaran dg aman dari satu pelabuhan tolak ke pelabuhan tujuan dg memperhatikan keadaan perairan , bahaya Navigasi yang ada sepanjang pelayaran , keadaan kapal-kapal sekelilingnya dan lingkungannya setiap saat .Selain itu dapat mempermudah dan mempercepat dlm memproses informasi yang diperoleh .
B KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH : Mendapatkan Metode Navigasi yang handal yg dapat digunakan pada pelayaran yg sama . Dan dalam alur pelayaran sempit atau terbatas dapat berkonsentrasi dg bantuan tehnik pemanduan .
8.A. MENYUSUN RANCANGAN PELAYARAN DAERAH PANTAI ( ROUTE COASTAL NAVIGATION ) harus memperhatikan :
- Penggunaan Peta Yang Up To Date ( Sesuai ) .
- Mengetahui semua hal / tanda-tanda yang relevan terhadap benda-benda Navigasi
- Fix posisi ditentukan secara terus menerus . Hal tsb tergantung dari jarak terdekat dengan bahaya navigasi dan kecepatan kapal .
- Penggunaan radar hanya sebagai alat bantu navigasi saja .
- Bila tanda navigasi tidak dapat terlihat dg jelas , dapat menggunakan METHOD PARALEL INDEKS .
B MENYUSUN RANCANGAN PELAYARAN di SAMUDRA LUAS harus memperhatikan :
- Rencana pada skala kecil dipeta laut / routering chart dimana terdapat keterangan tentang OCEAN CURRENT , WIND , ICE LIMIT , dsb .
- Peta Proyeksi GNOMONIK untuk Ploting GE route .
- LOAD LINE ZONE Chart untuk menyakinkan aturan Load Line telah diikuti .
9.A. PRIMARY and SECONDARY POSITION FIXING :
10. YANG TERMASUK KATAGORI CRITICAL NAVIGATION adalah :
- Bernavigasi dalam jarak pandang terbatas . Artinya keadaan cuaca yang menyebabkan / menghalangi jarak pandang hingga kurang dari 3 mil .
- Bernavigasi dalam keadaan cuaca yang buruk . Artinya keadaan laut , angin ,ataupun alam yang menyebabkan keadaan kapal susah untuk di kendalikan .
- Bernavigasi dalam alur pelayaran sempit . Artinya berlayar didaerah yang mempunyai lalu lintas yang sempit , yang menyebabkan kapal susah / terbatas untuk bernavigasi dg baik . ( adanya TRAFIC SPARATION , KEDALAMAN AIR , PERAIRAN YANG RAMAI , dsb )
11. PERSIAPAN YANG DILAKUKAN MEMASUKI DAERAH TAMPAK TERBATAS :
- Mengamati sekeliling dg menggunakan semua sarana yg ada .
- Menghidupkan isarat kabut secara terus menerus .
- Mempersiapkan jangkar untuk dapat digunakan sewaktu-waktu .
- Memberitahukan kepada kamar mesin untuk siap melakukan Olah Gerak .
12. DALAM PEMBUATAN RENCANA PELAYARAN HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN antara lain :
- Under Keel Clearence yg cukup sepanjang pelayaran .
- Jarak aman dari bahaya navigasi .
- Posisi merubah haluan yg terkontrol oleh radar / visual .
- Melewati bagan pemisaah dg aman .
- Jarak tampak lampu / suar / bouy yang dilewati .
- Kecepatan aman sepanjang route .
- Posisi lapor / Reporting Point
- Penerbitan Navigasi yg Up To Date .
- Saat mengganti peta tidak ditempat yang kritis / banyak bahaya .
13. PERSIAPAN YG HARUS DIPERHATIKAN 12 JAM SEBELUM BERANGKAT , SEHUBUNGAN DG STEERING GEAR TEST :
- Steering Gear dalam posisi Stand By .
- 1 Jam sebelum berangkat Power steering dihidupkan .
- Pengetesan Steering Gear dg memutar handle kemudi cikar kanan - cikar kiri dan kembali keposisi tengah2 dg melihat Indikator .
- Harus dipastikan bahwa Steering Gear dapat digunakan secara manual maupun otomatis .
- Pastikan tidak ada kebocoran pada pipa hydrolick nya .
- Semua kegiatan pengetesan dicatat dalam Check List yg ada di anjungan .
14. APAKAH YANG DISEBUT DENGAN " EMERGENCY STEERING DRILL ".
" EMERGENCY STEERING DRILL " adalah suatu kegiatan latihan yang dilakukan untuk menghadapi suatu keadaan darurat sehubungan dg keadaan STEERING GEAR yg mengalami kerusakan tiba2 . Hal tsb harus dilakukan sedikitnya 3 bln sekali dan dicatat dalam LOG BOOK
15.A. FUNGSI DARI " SHIP'S ROUTERING " adalah : Untuk meningkatkan keamanan navigasi kapal disuatu tempat dimana kepadatan lalu lintasnya sangat padat atau didaerah yg pergerakan kapalnya terbatas sehubungan dg kedalam air , rintangan2 yg ada atau oleh kondisi cuaca .
B. BILAMANA SHIP'S ROUTERING DIGUNAKAN ? JELASKAN !
SHIP'S ROUTERING digunakan padabsiang ataupun malam hari pada segala keadaan cuaca atau kondisi perairan yg ada . Sistem ini digunakan oleh semua kapal dg mempertimbangkan segala kondisi yang ada .
C. - TRAFFIC LINE : Suatu area dimana telah ditetapkan batas suatu arah lalu lintasnya .
- PRECAUTIONARY AREA : Route dg batas2 yg ditentukan dimana kapal2 harus bernavigasi ekstra hati-hati .
- INSHORE TRAFFIC ZONE : Route yg dibuat antara batas daratan dg TSS dan daerah pantai sekitarnya .
- AREA TO BE AVOIDED : Daerah yg harus dihindari oleh semua kapal atau daerah untuk kapal2 tertentu (khusus ) .
16.A. - FUNGSI RUDDER INDICATOR : Alat petunjuk yg ada di anjungan untuk mengetahui arah pergerakan daun kemudi disimpangkan (kekanan / kiri sesuai yg dikehendaki) - RATE OF TURNING : Alat yg menunjukan bahwa kapal telah bergerak ( kekanan / kiri sesuai yg dikehendaki ) - ENGINE REVOLUTION ( RPM ) : Alat yg menunjukkan putaran / pergerakan mesin ( jumlah putaran mesin per menit ) .
- AVIABLE OF TURNING CIRCLE : Data / keterangan kemampuan berputar kapal pada saat kemudi disimpangkan dalam keadaan kosong atau bermuatan . Data / keterangan ini dapat dilihat di anjungan .
B. HAL2 YG TERCANTUM DLM "REQUIRED BOARDING ARRAGEMENTS FOR PILOT" SESUAI INTERNATIONAL MARITIME PILOT ASSOCIATION : - Ketentuan panjang tali tangga pilot dilambung bebas tidak lebih dari 9 mtr .
- STANCHION HAND`HOLD , diam min = 12 mm berdiri posisi sejajar jarak 120 cm dg tinggi 70-80 cm , tali dari manila rope tali pegangan tangkap diam min = 28 mm , preader panjang min = 120 cm jarak max 8 anak tangga . Panjang anak tangga min 40 cm jarak antaranya 30-38 cm , dekat tangga pandu di main deck disiapkan pelampung dg lampu dan tali , dan tangga permanent berdiri di bulk walk . - Pada malam hari ada penerangan yg menerangi tangga pandu mengarah kedepan .
- Pada lambung timbulnya ditandai dg warna merah-putih lebar dan panjangnya max 0,5 mtr.
17.A. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN PETA LAUT SEHUBUNGAN DG ROUTE PELAYARAN :
- Menggunakan peta2 yang Up To Date .
- Menyusun peta sesuai skala dan daerah pelayarannya .
- Menggunakan peta skala besar untuk daerah2 yang ramai atau daerah pelayaran sempit .
- Menggunakan peta skala kecil untuk perairan yg dianggap aman dari bahaya navigasi .
- Susun peta menurut route pelayarannya .
B. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT " VOYAGE PLANING ABSTRACT " :
- Jarak yang terdekat dg tujuan .
- Keadaan perairan yg aman tentang kedalamannya .
- Alat bantu navigasi yg nyata dan jelas .
- Keadaan cuaca , angin , ombak , jarak tampak .
- Lingkungan laut yang akan dilewati .
C. " KADE KE KADE " artinya : Rencana pelayaran harus di buat mulai dari dermaga dimana kapal akan bertolak sampai kapal tiba di dermaga tempat pelabuhan tujuan . Termasuk pelayaran dengan menggunakan pandu di sungai atau di perairan sempit .
18.A. WHEEL OVER POINT ( W O P ) : Adalah suatu titik di peta dimana kapal harus merubah haluan sebelum kapal tiba di WAY POINT yg telah ditentukan . Hal tsb bertujuan untuk menghindari terjadinya OVER SHOT yang bersar pada haluan berikutnya .
B. TIDAL WINDOW : Adalah Under Keel Clearance kapal yg memungkinkan kapal berlayar pada HIGHT WATER .
C. PILOT CARD : Kertas yg berisi data kapal ( ship particular ) mengenai mesin induk , sistem kemudi , perlengkapan navigasi dianjungan , draft kapal , yg diberitahukan pada pandu saat naik kekapal .
19.A. YANG DIMAKSUD ALUR PELAYARAN SEMPIT adalah : Alur pelayaran dimana lebar perairan kurang dari 2 mil atau alur pelayaran yg membatasi olah gerak kapal karena keadaan draugh nya serta kedalaman air
B. HAL YANG DILAKUKAN SETELAH NAKHODA MENGAMBIL ALIH KOMANDO SAAT BERLAYAR DI DALAM KABUT ,
- Membantu Nakhoda dalam bernavigasi dan mengecheck posisi kapal .
- Menghidupkan isarat kabut .
- Mengoperasikan / menghidupkan radar .
- Memberitahukan kamarmesin untuk bersiap melakukan olah gerak .
- Memanggil juru mudi untuk siap2 memegang kemudi dan membantu " LOOK OUT " .
20. DATA TIDE TABLES SEBAGAI BERIKUT : Time 03.05 10.20 15.45 20.15 Height 5.2 1.2 5.8 0.8
a. Hitung tinggi air jam 13.00 .
b. Sebuah kapal mempunyai draft 5.5 mtr , akan melewati perairan yg mempunyai kedalaman dipeta 3 mtr . Kapal tsb menginginkan UKC 0,5 mtr . Jam berapa kapal bisa melewatinya setelah tengah hari ?
JAWAB : a. Selisih tinggi air antara jam 10.20 - 15.45
= 5.8 - 1.2 = 4,6 mtr
Selisih waktu jam 10.20 - 15.45
= 5 jam 25 menit = 5,42 jam
Selisih waktu dari jam 10.20 - 13.00
= 2 jam 40 menit = 2,67 jam
Tinggi air mendekati jam 13.00 bertambah
= 2,67 / 5,42 x 4,6 = 2,27 mtr
Pada jam 10.20 tinggi air
= 1,2 + mtr
Jadi tinggi air pada jam 13.00 adalah
= 3,47 mtr b. Draft kapal = 5,5 mtr
Kenaikan air tiap menit = 4,6 / 325 = 0.014 mtr
UKC yg diinginkan = 0,5 + mtr
Kenaikan air yg dibutuhkan = 2 mtr Kedalaman yg diinginkan = 6 mtr
# 2 : 0.014 = 142.857 menit : 60 menit = 2 jam 23 menit + jam 10.20 = jam 12.43
Selisih waktu dari jam 10.20 - 12.43 = 2 jam 23 menit = 2.38 jam
Tinggi air pada jam 12.43 bertambah = 2.38 / 5,42 x 4,6 = 2.02 mtr
Pada jam 10.20 tinggi air = 1,2 + mtr
Pada jam 12.43 tinggi air bertambah menjadi = 3,22 mtr
Kedalaman air dipeta = 3 + mtr
Jadi pada jam 12.43 kapal dapat melewatinya dg kedalaman air = 6,22 mtr
21 . 4 TAHAPAN DALAM RANCANGAN PELAYARAN , URUTKAN DAN JELASKAN HAL2 YG DILAKUKAN DALAM TAHAP PELAKSANAAN DAN MONIRORING :
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pemilihan Route
c. Tahap Perencanaan Navigasi
d. Tahap Pelaksanaan dan Monitoring :
- Periksa secara berkala agar posisi tetap di garis haluan
- Perhatikan arus dan angin .
- Waspadai navigasi sekitar garis haluan .
- Perhitungkan tambahan sarat akibat SQUAT LIST .
- Pergunakan method Parallel Indeks jika perlu .
- Perhatikan jika ada MASTER ORDER .
- Jika ada penyimpangan dari rencana pelayaran catat dan beritahukan anggota BRIDGE TEAM .
22.A. YANG DIMAKSUD DENGAN " PUBLIKASI NAVIGASI " adalah : sumber informasi yg diperlukan dalam navigasi kapal yg bertujuan untuk keselamatan .
B. 10 PUBLIKASI NAVIGASI YANG DIPERLUKAN DALAM PELAYARAN :
- Chart Catalogue . - List Of Light
- Guide To Port Entry - Navigational Chart
- Tidal Table . - Load Line Chart
- Ocean Passage for the Wold . - Tidal stream Atlas .
- Marine Hand Book - Routering Chart Or Pilot Chart - Notice To Marine . - Radio & Local Warning
- Sailing Derection and Pilot Books .
- Navigational Warning . -
C. NOTICE TO MARINERS : Publikasi yg di keluarkan tiap minggu oleh badan Hydrografi Inggris , Amerika yg berisikan perubahan2 alat bantu navigasi , penerbitan2 baru , untuk mempermudah pelaut mengkoreksi peta agar tetap dalam keadaan Up To Date .
D. OCEAN PASSAGE FOR THE WORLD : Publikasi yang berisikan informasi pada perencanaan pelayaran samudra dan berita cuaca serta arus .
E. NAVIGATIONAL WARNING : Informasi terakhir yg menyangkut perubahan alat2 bantu navigasi ( Bouy,Beacon, dsb )
23. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN BERLAYAR DIPERAIRAN SEMPIT DAN DANGKAL .
- Mempertahankan jarak sedekat mungkin dg batas luar alur pelayaran sempit yg berada dilambung kanannya selama masih aman dan dapat dilaksanakan .
- Tidak boleh memotong alur pelayaran , jika hal tsb merintangi jalannya kapal lain .
- Jika memungkinkan , hindari berlabuh jangkar di alur pelayaran .
24. YG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK MENGANTISIPASI KEADAAN CUACA YG DAPAT BERPENGARUH THD ROUTE PELAYARAN adalah : - Pengupan arus laut yg berkembang yg dapat mempengaruhi kecepatan kapal yg telah direncanakan . Hal ini akan berpengaruh pada jarak dan waktu tempuh yg telah ditentukan .
- Keadaan es dan jarak pandang yg berkurang dibelahan bumu bagian utara dan selatan .
- Musim angin topan yg terdapat pada bulan2 tertentu dan menentukan tempat yg bebas untuk berolah gerak di laut .
- Menyiapkan route alternatif, seandainya pada route utama terdapat bahaya typoon (badai) juga bahaya navigasi lainnya
25.A. PERBEDAAN ANTARA RANCANGAN PELAYARAN SAMUDRA DG RANCANGAN PELAYARAN PANTAI adalah :
- Kwalitas dan kwantitas persyaratan navigasinya .
- Jarak tempuh untuk bernavigasi .
- Sumber2 informasi untuk navigasi yg diperlukan .
- Dalam navigasi samudra diperlukan pengamatan berita cuaca yg seksama , karemna memiliki kemungkinan mengalami ganguan cuaca buruk dalam bernavigasi .
B. ISI DARI " BRIDGE NOTE BOOK " adalah : Tentang hal2 yg berhubungan dg keselamatan navigasi diluar daripada rancangan pelayaran yg telah dibuat . Tentang alat2 navigai dianjungan yg digunakan , dll .
C. 10 KEGIATAN YG TERDAPAT DALAM " BRIDGE AND NAVIGATIONAL EQUIPMENT " SAAT ONE HOURS NOTICE :
- Alarm - Compass Magnet .
- Penerangan deck dan lambung .
- Lampu navigasi , termasuk lampu darurat .
- Echo Sounder .
- Alat2 komunikasi internal serta jenis portable .
- Alat2 Navigasi Electronick .
- Compass Gyro & Repeater .
- Penataan darurat dalam hal bila terjadi sumber tenaga utama tidak bekerja .
D. COASTAL & ESTUARIAL WATER : Perairan yg meliputi pantai dan muara sungai .
E. VESSEL TRAFFIC CONTROL :Sebuah Station di suatu wilayah yg mengatur lalu lintas kapal keluar / masuk perairannya
26.A. TINDAKAN YANG DILAKUKAN BILA DALAM PELAYARAN MENGALAMI :
* Gyro Compass Failure :
- Menggunaka standart compass sebagai petunjuk haluan kapal .
- Memberitahukannya pada Nakhoda . - Memberitahukannya pada Kamar mesin . - Memberitahu orang yg bertanggung jawab/ ahli mengenai alat tsb
* Steering Gear Failure :
- Memakai Emergency Steering Gear . - Memberitahukannya pada Nakhoda . - Memberitahukannya pada kamar Mesin dan KKM . - Melakukan tindakan perbaikan .
* Main Engine Failure :
- Memberitahukannya pada Nakhoda - Memasang sosok benda bola2 pada siang hari dan menyalakan penerangan keliling merah bersusun tegak pada malam hari . - Segera memperbaikinya . - Jika kedalamannya memungkinkan , berlabuh jangkar .

4 komentar:

  1. izin share. ilmunya sangat menambah wawasan terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
  2. mantap dan sangat bermanfaat

    BalasHapus
  3. And if you play three coins, well, you'd be practically robbing the financial institution if 카지노사이트 you won

    BalasHapus